Ciptakan Konten Positif di Media Digital Melalui Kreator Aktif di Indonesia

HAI KAWANNN....
kali ini mimin mau update tentang konten kreator nihh...
yukk dibaca artikel di bawah yaaa... :)
pasti kalian bakalan dapet wawasan baru...



sumber gambar: 

Dewasa ini, internet sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, pengguna internet di Indonesia mencapai 123 juta jiwa pada tahun 2018. Hal ini menyebabkan Indonesia menempati posisi keenam pengguna internet terbesar di dunia. Sedangkan pada tahun 2018, sebanyak 3,6 miliar orang diperkirakan akan mengakses internet, setidaknya sekali setiap satu bulan (Hidayat, 2018). Internet memiliki manfaat yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Jaringan internet akan memudahkan masyarakat di seluruh dunia untuk berkomunikasi.
Perkembangan internet menyebabkan berbagai platform yang bisa mendukung penggunaan internet juga ikut berkembang. Sebagai contoh dalam berkomunikasi, dulu masyarakat lebih banyak menggunakan SMS dalam mengirim pesan. Sedangkan semenjak berkembangnya internet, masyarakat sudah mulai meninggalkan SMS dan beralih menggunakan media lainnya, seperti WhatsApp atau LINE. Berubahnya mode platform ke arah yang semakin canggih, membuat konten dari platform tersebut juga berubah.
Namun, konten-konten yang tersedia tidak semua memiliki sisi positif. Lambat laun internet menjadi sarana timbulnya masalah-masalah baru yang membuat masyarakat lebih mudah untuk mencari berbagai informasi yang kurang baik untuk dikonsumsi, karena memiliki sisi yang negatif. Contoh konten yang memiliki sisi negatif adalah konten yang mengandung pornografi anak, perjudian, pemerasan, penipuan, kekerasan anak, provokasi SARA, pencemaran nama baik, pelanggaran kekayaan intelektual, produk dengan aturan khusus, berita hoax, terorisme/radikalisme dan dokumen elektronik melanggar UU (kumparanTECH, 2017). Keberadaan konten yang kurang baik ini sebenarnya ulah dari manusia itu sendiri yang menyebarkan situs-situs yang tidak layak konsumsi. Situs-situs yang disebarkan belum tentu memiliki sisi yang positif dan dapat diterima oleh berbagai pihak, karena pengguna internet tidak hanya orang dewasa, melainkan seluruh kalangan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi masalah konten di internet yang memiliki sisi negatif. Dilihat dari segi sistem itu sendiri, telah diatur beberapa teknologi untuk mengalihkan konten negatif. Terdapat tiga teknologi yang digunakan, yaitu Web Filtering, Deep Packet Inspection (DPI) dan Websence Categories. Selain itu, sejak bulan April 2015, Menteri Komunikasi dan Informatika melalui SK Menkominfo Nomor 290 Tahun 2015 membentuk Forum Penanganan Situs Internet Bermuatan Negatif yang terdiri atas empat Panel, yaitu 1) Panel Pornografi, Kekerasan Pada Anak, dan Keamanan Internet, 2) Panel Terorisme, SARA, dan Kebencian, 3) Panel Investasi Ilegal, Penipuan, Perjudian, Obat & Makanan, dan Narkoba, dan 4) Panel Hak Kekayaan Intelektual (aptika, 2016). Akan tetapi, kedua cara ini belum maksimal. Hal ini dikarenakan masyarakat lebih merasa mendapat keuntungan dengan membuat konten-konten yang negatif. Mereka merasa apabila membuat konten-konten yang positif pada situs tertentu, maka akan sedikit peminat yang akan mengunjungi situs tersebut. Sebaliknya, apabila mereka membuat hal-hal yang cenderung melanggar hukum, maka akan lebih menarik perhatian pengguna internet.
Berdasarkan masalah tersebut, maka perlu adanya kreator-kreator untuk membuat konten di internet. Konten yang dikatakan sebagai konten positif adalah konten berupa artikel, video ataupun berita yang mendidik, sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila dan tidak mengandung unsur SARA yang dapat mengadu domba persatuan dan kesatuan bangsa. Di Indonesia sudah banyak menghasilkan kreator-kreator konten positif yang namanya sudah naik daun. Contohnya adalah Raditya Dika melalui platform youtube dengan konten berbau komedi. SkinnyIndonesia24 (Andovi dan Jovial de Lopez) dengan konten komedi seputar kehidupan sehari-hari remaja. Ria Ricis dengan konten yang ditujukan bagi anak-anak seperti mengulas mainan squishy dan smile. Mereka merupakan penerima Gold Play Button, yaitu penghargaan berupa piagam yang diberikan kepada kreator dengan jumlah subscribers yang telah melebihi 1 juta (Dante, 2017). Melalui penghargaan ini, konten-konten yang dibuat sudah layak dikonsumsi dan cenderung memiliki sisi positif. Penghargaan seperti ini tentunya akan menyebabkan kreator-kretaor positif di Indonesia bertambah. Selain memperoleh penghargaan, sang kreator juga akan memperoleh ketenaran bagi dirinya sendiri.
Konten positif dapat  dibuat sesuai dengan hobi dan usia dari sang kreator. Konten positif tidak hanya dibuat oleh orang dewasa maupun remaja. Tidak menutup kemungkinan, usia anak-anak dan lanjut usia juga bisa mengembangkan kreativitas mereka dalam berkarya di media digital. Anak-anak yang mengakses internet akan lebih banyak menggunakannya untuk keperluan bermain game. Anak-anak identik dengan konten-konten yang berhubungan dengan kartun, dongeng atau cerita menarik sederhana lainnya. Anak-anak yang memiliki jiwa kreativitas yang tinggi bisa ikut menghasilkan konten-konten positif dari apa yang diaksesnya di internet. Hal ini tentunya tidak terlepas dari perhatian orang tua sebagai perantara dalam menghasilkan konten tersebut. Kalangan kedua yang bisa ikut berkontribusi dalam menciptakan konten-konten yang positif adalah remaja. Kalangan ini merupakan bagian yang paling menyegani dunia digital. Usia remaja merupakan masa pencarian jati diri. Remaja yang kreatif bisa ikut menghasilkan karya-karya berkualitas. Mereka bisa membuat berbagai konten positif melalui vlog, youtube, artikel dan sosial media yag dimilikinya seperti LINE, instagram maupun akun sosial media lainnya. Konten yang dibuat dapat seputar dunia remaja, gaya hidup maupun masalah percintaan yang identik dengan anak remaja. Selanjutnya adalah usia dewasa. Pada usia ini konten-konten yang diciptakan sudah mulai lebih serius, seperti tentang politik, ekonomi dan keadaan suatu negara ke depannya. Terakhir, kalangan lanjut usia juga bisa ikut berpartisipasi dalam penciptaan konten positif di media digital. Kalangan ini biasanya lebih banyak membuat tips-tips gaya hidup di kalangan lanjut usia.
Selain berbagai upaya tersebut, untuk menciptakan kreator-kreator konten yang positif di media digital juga dapat melalui kompetisi. Berbagai ajang perlombaan yang berhubungan dengan konten-konten di berbagai platform di media digital juga dapat dilakukan. Hal ini seperti yang sudah dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang mengadakan lomba konten kreatif berupa lomba film pendek, lomba videografis, lomba fotografi, lomba vlog dan lomba artikel beberapa waktu lalu (Rahayu, 2017). Melalui kegiatan seperti ini, konten-konten yang dihasilkan oleh para kreator mendapatkan penghargaan terhadap hasil karyanya, sehingga akan menghasilkan konten-konten yang lebih berkualitas. Selain itu, karya mereka juga lebih merasa dihargai.
Melalui berbagai upaya yang telah diuraikan sebelumnya, maka jumlah konten-konten berkualitas dapat meningkat dan konten yang memiliki sisi negatif bisa ditekan. Selain itu, kreativitas berbagai kalangan warganet, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia dapat berkontribusi sekaligus merasakan manfaat dari konten positif yang dihasilkan.



REFERENSI

About the Author

Hallo.... Nama saya Winda. Saya merupakan salah satu mahasiswa informatika Universitas Udayana. Selain belajar programming, menulis menjadi hobi yang saya lakukan untuk bersenang-senang. Bersenang-senang karena saya dapat mengekspresikan diri saya s…

Posting Komentar

Terima kasih, saran anda akan selalu kami dengar!
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.