Media sosial merupakan sarana yang tidak asing lagi yang terdengar di kalangan masyarakat umum sebab tampaknya media sosial di abad ke 21 atau disebut sebut sebagai abad milenial sudah tidak memandang usia lagi untuk penggunanya mulai dari anak SD bahkan TK sekalipun, sampai ibu ibu yang sudah berkepala lima. Hal ini tentu membawa dampak bagi yang menggunakannya. Dampak yang dihasilkan sebagian besar mengarah ke hal yang negatif. Buktinya saja peristiwa yang terjadi beberapa minggu, yaitu gempa. Bandingkan saja apabila terjadi gempa di zaman dahulu mereka akan menerka-nerka kekuatan gempanya dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya.

Namun di masa sekarang masyarakat sudah bisa mengaksesnya melalui media sosial terkait info gempa dan dampak terbesarnya bukan mengetahui skala besarnya gempa tersebut, melainkan informasi yang jauh membahayakan yang disebut dengan hoax. Hoax merupakan kebohongan yang diinformasikan ke masyarakat umum. Akun resmi BMKG di instagram memposting informasi terkait gempa yang terjadi detik itu juga. Namun beberapa oknum menggunakan kesempatan tersebut untuk membuat masyarakat yang lainnya khawatir, dengan cara mereka sengaja memposting gambar dengan caption bahwa gempa susulan akan terjadi di jam 12 malam nanti beriringan dengan letusan gunung agung. Tentu saja hal ini membuat sebagian besar masyarakat untuk memilih tidak tidur karena informasi yang disampaikan di akun BMKG “palsu” yang ternyata itu bukan dari akun resminya. Menyedihkan bukan?
Hingga pada akhirnya akun resmi BMKG merepost postingan tersebut dan mencantumkan caption bahwa informasi tersebut adalah hoax. Dari peristiwa gempa yang disusul dengan informasi hoax membuat masyarakat kecewa dengan apa yang telah terjadi. Fenomena di media sosial ini sudah sangat sering ditemukan terkait kasus hoax. Maka dari itu untuk menanggulangi hal tersebut penting bagi masyarakat umum untuk mengetahui tentang literasi media sosial. Dalam konteks ini literasi media sosial merupakan pengenalan terkait media sosial, cara penggunakannya dengan bijak serta mampu menyaring informasi dari sumbernya langsung.
Referensi :